Memilih merupakan sebuah kegiatan yang menurut saya akan banyak menyita waktu. Tentu saja jika kita tidak memiliki PRIORITAS terhadap apa yang akan kita pilih. Setelah beberapa kali harus memilih dan menemui hambatan, rasanya ada satu hal yang sungguh saya temukan dalam perjalanan hidup ini, yaitu PRIORITAS. Salah satu kamus menyebutkan bahwa PRIORITAS adalah:
- keadaan atau kualitas yang sebelumnya di waktu, kejadian, dll
- hak untuk mendahului orang lain dalam rangka, hak pangkat,, dll
- hak untuk didahulukan dalam memperoleh suplai, layanan, fasilitas, dll, terutama pada saat kekurangan.
- sesuatu yang perlu diberikan perhatian khusus.
- tertinggi atau lebih tinggi dalam kepentingan, hak pangkat,, dll
Dari semua definisi itu, kita semua melihat, betapa pentingnya PRIORITAS. Melihat pentingnya PRIORITAS, saya ingin berbagi sedikit hal kecil untuk kita dalam hal menentukan PRIORITAS.
PERTAMA, Pilihlah yang BENAR dan tinggalkan yang SALAH. BENAR itu bukan BAIK, karena BENAR adalah ABSOLUT sedangkan BAIK adalah relatif.
Sebagai contoh, mencuri adalah tindakan yang salah (paling tidak menurut Norma Agama). Tapi robin hood adalah tokoh pencuri yang kita sebut baik, dan koruptor adalah pencuri yang tidak baik.
KEDUA, Pilihlah:
- FUNGSI atau ESTETIKA (jika subyek/obyek)
- DARURAT atau GAWAT (jika kegiatan/keperluan)
Sebagai contoh, banyak keluarga besar (dengan anggota keluarga diatas 5) yang memilih membeli mobil berkapasitas besar yang kurang nyaman dibandingkan mobil berkapasitas kecil dengan kenyamanan yang lebih (dengan harga yang sama). Namun tak jarang, seorang kaya membeli telepon seluler yang cukup mahal hanya untuk sekedar menelpon dan mengirim sms kepada kerabatnya.
Di lain pihak, dahulukan DARURAT (urgent) dibandingkan GAWAT. Anda tidak mungkin melewatkan pesta emas pernikahan orang tua anda hanya untuk menonton film bioskop yang dalam seminggu diputar berkali-kali.
KETIGA, Berdoalah dan buka hati dan pikiranmu.
Pada level berikutnya, kita diminta mewujudkan prioritas dengan niat yang baik, usaha yang benar, dan doa yang sungguh. Pembuktian lahir dari keputusan-keputusan yang telah saya ambil. Dan pada akhirnya, jangan lupa untuk BERSYUKUR. Jika hal ini kita lupakan, maka kita hanya akan menjadi manusia yang rakus dan tak pernah merasa tercukupi.
semoga tulisan ini bermanfaat
masukan dan saran sangat kami harapkan
HDR